Random Thought: The Lack of Female Movie Critics

Tulisan ini adalah pemikiran random saya setelah membaca sebuah berita. Awalnya saya ingin menuliskan uneg-uneg saya pada akun facebook saya, tapi saya merasa lebih relevan kalo saya taruh di blog ini. Namanya juga pemikiran random, maka maafkan jika tulisan saya beneran random dan melompat-lompat. Ini bukan esai formal, ini cuma sekedar racauan ~ THE LACK OF FEMALE MOVIE CRITICS Dalam acara Crystal + Lucy Awards, aktris pemenang Oscar untuk film Room, Brie Larson mengumumkan bahwa Sundance dan Toronto Film Festivals akan mengalokasikan kuota 20% jurnalis dari kalangan minoritas (perempuan dan kulit berwarna). Ia bilang bahwa filmnya A Wrinkle in Time flop di pasaran karena kurangnya kritikan yang komprehensif, terutama menurutnya kritikus film saat ini didominasi oleh pria kulit putih. Kira-kira pidatonya begini: "I don’t need a 40-year-old white dude to tell me what didn’t work about A Wrinkle in Time. It wasn’t made for him! I want to know what it meant to women of colour, bira...